DAFTAR BERITA

Search this blog

Google Translator

Selasa, 07 September 2010

Puteri Indonesia 2009 Sering Semedi dan Bakar Dupa


Jakarta - Karena sering melakukan semedi dan bakar dupa yang diduga mengamalkan ilmu fengsui, orang tua Qory Sandioriva berencana meruqyahkan anaknya. Kejadian ini berawal dari gunjang-ganjing keluarga mereka yang diduga Qory kena guna-guna dari lelaki berinisial 'R' yang berprofesi sebagai paranormal.
Awal pertemuannya dengan R tanpa disengaja dan kedua ibu anak itu tidak pernah kenal. Pada saat Fariyawati menjemput Qory pulang sekolah (SMA), Qory yang bermaksud makan dan ibu nya hendak ke salon, mereka didatangi oleh seorang pria.

"Si R langsung bilang ke saya, "anak kamu kalau nggak saya beresin bisa gila. "Apa maksud kamu, kamu hati-hati ya ngomongnya, kalau nggak saya akan kejar kamu sampai liang lahat. Terus saya jadi prihatin melihat Qory," jelas Fariyawati di bilangan Pondok Indah, Senin (6/9/2010).

Qory berjanji tidak akan pernah bertemu lagi dengan si R. Suatu hari waktu Qory di rawat di rumah sakit, sang ibu menemukan SMS. Isinya merupakan perintah yang diberikan untuk Qory.

"Saya melihat SMS masuk, namanya dari mister R berubah namanya menjadi mister Vino. Di SMS itu Qory suruh melepas burung pipit. Awalnya saya diam saja, tapi kelamaan Qory telah berubah dan dia terus mengikuti perintah si R," beber Fariyawati.

Kedekatan Qory bukan hal yang lazim. Perilaku seorang anak, 1 kali 24 jam selalu mengikuti petunjuk mister R. Bahkan setelah pulang dari ajang Miss Universe, kontestan yang mewakili Indonesia tersebut belum bertemu dengan kedua orangtuanya.
Sering Semedi dan Bakar Dupa
Tingkah laku Qory Sandioriva makin aneh sejak berkenalan dengan R (inisial) yang diduga menyantet dan memberikan ilmu guna-guna pada anak pasangan Dicky Jatmika Ustama dan Fariyawati.

Orangtua Qory terakhir bertemu tanggal 6 Agustus 2010 ketika mau berangkat ke Las Vegas mengikuti Miss Universe mewakili Indonesia, satu satunya.

Pulang dari Las Vegas pun, Qory hanya pulang ke rumah orang tuanya mengambil pakaian kemudian pergi ke apartemennya di Rasuna Said. Hingga kini anak dan orangtua itu tak pernah ketemu lagi.

"Qory sering diperintah oleh R. Suruh melepaskan belut dan kura-kura, dilepas di sungai yang berjalan. Suruh melepas burung pipit. Dia juga sering membakar dupa dan bersemedi" ucap ibu dari Qory Sandioriva, di bilangan Pondok Indah, Senin (6/9/2010).

Sejak ada banyak perintah dari R, sang ibu selalu melarangnya untuk berhubungan dengannya. Namun Qory marah, membuat keretakan hubungan antara anak dengan orangtua.

"Qory jarang angkat telepon, kalau ada keperluan saja dia ngangkat telepon. Dia marah kalau saya kasih tahu jangan berhubungan dengan si R" papar ibu dari Puteri Indonesia 2009.

Orangtuanya ingin segera Qory Sandioriva terbebas dari pengaruh ilmu sesat itu.  Karena sejak mengikuti "perintah" si R itu tingkah laku Qory seperti bukan lagi anak yang nurut. Tidak sopan, tidak mengikuti apa kata mamanya dan jarang melakukan shalat walau sudah disiapkan sajadah oleh ibundanya.

Pernah suatu ketika Fariyawati menemukan tasnya R ternyata berisi jimat jimat yang sering dikasihkan ke Qory anak kesayangannya itu. Kini Qory Sandioriva masih duduk di semester III Fakultas Sastra jurusan Sastra Perancis UI.
Berubah Drastis, Qory Akan Dirukyah
Rupanya kekhawatiran Fariyawati ibunda Qory Sandioriva tidak main-main terkait perubahan sikap anaknya yang terasa aneh. Putri Indonesia 2009 itu sering semedi dan membakar dupa serta tidak mau mendengarkan saran orangtuanya.

Yang diikuti hanya perintah si R saja tanpa mempedulikan kepedihan hati orangtuanya. Perubahan sikap ini dinilai oleh orangtuanya sabagai hal yang tidak wajar. Semua perintah R seperti menghipnosisnya sehingga dilakukan dengan semangat. Sedangkan nasihat orangtuanya sama sekali tidak diindahkan Qory.

Bahkan Qory Sandioriva yang dulu sangat santun dan hormat kini sudah berani memaki ayah dan ibundanya melalui telepon.  Atas semua perbuahan itu, orangtuanya akan merukiah (dibersihkan jiwanya dari gangguan guna-guna) dengan metode agama Islam.

"Qory waktu itu pernah menelepon papinya. Jangan campuri kehidupan saya. Itu hak saya. Hati orangtua mana yang tidak miris mendengar perkataan itu," keluh ibunda Qory, Fariyawati sambil menangis di depan para wartawan di Padepokan Ustad Cilik (Ucil)  Jalan Pinang Mas I, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (6/9/2010) malam.

Walaupun Qory bersikap seperti itu, kedua orangtuanya masih berusaha sabar dalam menghadapinya. Kini Qory tinggal tidak bersama kedua orangtuanya, melainkan di apartemennya di bilangan Rasuna Said.

"Saya sampai sekarang masih kasih keperluan-keperluan dia, uang jajannya juga sudah. Dia pernah pulang ke rumah tapi hanya ambil barang-barangnya saja. Tidak pernah ketemu bagaimana bisa tegur sapa," papar Fariyawati tampak khawatir.

Sang ibu pernah berusaha untuk mendekati Qory dengan mengunjunginya di apartemen Rasuna Said. Namun usahanya sia-sia. Sekarang kedua orangtuanya hanya menunggu perubahan sikap Qory.

"Saya punya prinsip agama, bukannya nggak mau menjemput dia. Saya akan mencoba rukiah. Dia sudah melarang untuk tidak mengajak saya ke dukun. Padahal ini rukiah, anak ini sangat labil jadi harus saya ajarkan sekarang. Sekarang saya menunggu perubahan sikapnya," jelas Fariyawati. (lieM/trb)
voa-islam.com

0 comments:

Posting Komentar

 

© Newspaper Template Copyright by Headline News | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks