Jerusalem - Setidaknya 19 warga sipil tewas dalam serangan mematikan angkatan laut Israel terhadap aktivis pro-Palestina di kapal pada konvoi armada menuju Gaza, menurut laporan televisi Saluran 10 Israel.
Sejumlah pengamat mengatakan jumlah korban mungkin bisa bertambah dalam operasi militer negara Yahudi yang dikecam masyarakat internasional itu.
Armada kapal tersebut membawa barang-barang bantuan termasuk obat-obatan untuk rakyat Gaza dan sejumlah aktivis pro-Palestina. Sejumlah pegiat dari Indonesia termasuk dalam armada itu.
Sementara itu ribuan warga Turki menggelar aksi protes di Istanbul Senin menentang serangan pasukan Israel terhadap misi bantuan internasional ke Gaza, yang semula diwartakan setidaknya 10 orang tewas, kemudian 16 dan terakhir 19 orang.
Sambil membawa bendera Palestina dan Turki, mereka berjalan di jalan-jalan raya dan meneriakkan slogan=slogan menentang pembunuhan orang-orang di kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza itu.
Para pemrotes mulai berdemonstrasi dari kantor konsulat jenderal Israel di kawasan Levent, Istanbul, dan kemudian mengarah ke pusat kota di lapangan Taksim.
Pada Ahad pagi sekitar pukul 05:00 waktu setempat, ratusan orang mulai menyerang konsulat Israel di Istanbul berkaitan campur tangan Israel terhadap armada bermisi kemanusiaan itu.
Ratusan orang terdiri para pendukung dan keluarga relawan yang berada di kapal tersebut berkumpul di depan konjen Israel di kawasan Levent.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dan mengatakan kasus itu membuat kapal-kapal tersebut tak bisa memasuki Gaza, dan itu berarti Israel melanggar hak asasi manusia (HAM).
Saat mendengar campur tangan Israel terhadap penumpang kapal "Mavi Marmara" (Marmara Biru), beberapa pemrotes memanjat barikade dan mulai melemparkan batu ke jendela gedung konsulat
(ANTARA News/Xinhua-OANA)
Senin, 31 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar