JAKARTA - Sentimen antiislam ditanamkan kepada para pelajar di Amerika Serikat (AS), melalui buku 'The World of Islam.' Dalam buku itu ditonjolkan bahwa Islam masuk ke AS melalui jalur terorisme. Buku provokatif ini langsung ditentang oleh kelompok Muslim Amerika Serikat.
Dalam buku 'The World of Islam' yang terdiri dari sepuluh seri itu, pihak Council on American-Islamic Relations (CAIR, yaitu Dewan Hubungan Amerika-Islam) mengindoktrinasi pelajar SMP dan SMA untuk menganggap muslim adalah teroris dan merusak masyarakat AS., demikian dilansir dari Reuters, Kamis (18/3).
Salah satu bagian yang sangat provokatif dalam buku itu adalah kalimat, "Untuk pertama kalinya, Muslim memulai imigrasi ke AS untuk mengubah masyarakat Amerika Serikat, terkadang melalui terorisme".
"Organisasi ini menerima lusinan protes tentang buku itu dari para orang tua muslim di seluruh Amerika," ujar Direktur Hak Sipil CAIR di Pennsylvania, Moein Khawaja.
Khawaja menambahkan, dia tidak bisa membayangkan apapun bentuk diskriminasi terhadap anak-anak muslim akibat beredarnya buku, yang diperuntukkan untuk pelajar SMP dan SMA itu.
Khawaja menambahkan, dia tidak bisa membayangkan apapun bentuk diskriminasi terhadap anak-anak muslim akibat beredarnya buku, yang diperuntukkan untuk pelajar SMP dan SMA itu.
...Buku itu penuh dengan informasi yang tidak benar dan mempromosikan ketakutan yang tidak diinginkan...
"Buku itu penuh dengan informasi yang tidak benar dan mempromosikan ketakutan yang tidak diinginkan," tukas Khawaja dalam jumpa pers. Buku itu diterbitkan di akhir tahun 2009 oleh Mason Crest Publishers of Broomall, Pennsylvania, yang bekerja sama dengan Foreign Policy Research Institute (FPRI, yaitu Institut Riset Kebijakan Luar Negeri) di Philadelphia untuk memastikan keakuratannya.
Khawaja pun menjuluki FPRI sebagai think-tank perang Irak dan dengan penuh ambisi mempertahankan posisi itu. [taz/trbit, reuter]
Khawaja pun menjuluki FPRI sebagai think-tank perang Irak dan dengan penuh ambisi mempertahankan posisi itu. [taz/trbit, reuter]
Sumber : voa-islam.com
0 comments:
Posting Komentar