Kehidupan adalah fase hidup yang harus dijalani oleh semua mahluk hidup. Kita sebagai mahluk hidup pun harus melalui fase tersebut, mulai dari dalam rahim, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua dan sampai meninggal. Yang membedakan kita dengan mahluk hidup yang lain adalah kita dibekali dengan akal.
Berbicara masalah akal, tentu berkaitan dengan pikiran. Tidak semua orang berakal mempunyai pikiran. Dengan adanya akal, setiap orang bisa menghasilkan pemikiran dan membuat keputusan. Dari hasil pemikiran dan keputusan tersebut, seseorang bisa terkenal, kaya, sukses, terhormat atau bahkan sebaliknya.
Hasil pemikiran biasanya diterima oleh logika. Logika orang lain? Logika pengikut? Atau logika yang mana?
Orang beramai-ramai membuat suatu organisasi, tarekat, aliran atau apapun yang berhubungan dengan suatu ajaran hasil pemikiran sesuai dengan logikanya. Yang jadi masalah adalah ketika timbul logika pemikiran nyleneh. Dia buat suatu organisasi, ajaran atau aliran yang memang dasar atau aturannya sudah ada (dalil) dari Tuhan tetapi dia tambahi dasar atau aturan yang berlawanan berdasarkan yang mau ada (teori). Dan kadang-kadang secara logika aturan tersebut diterima akal walaupun bertentangan dengan dalil, dan ini yang berbahaya.
Contoh pemikiran tersebut sudah banyak di negeri ini, ada yang dikategorikan sesat dan menyesatkan ada juga masih sebatas perbedaan pemikiran yang mencampur aduk suatu dalil dengan logika. Tentunya kita bisa mengetahui siapa tokoh-tokoh tersebut melalui pemberitaan selama ini, baik yang sudah terkenal maupun yang hanya cari sensasi.
Logika pemikiran memang sudah ada sejak kita masih kecil. Dulu ketika saya masih kecil (SD), kita diajari adanya Tuhan. Dan sejak itu pula pemikiran nyleneh timbul. Berpikir macam-macam tentang adanya Tuhan, Tuhan dimana, Tuhan seperti apa, Tuhan tinggal dimana, Tuhan kawin tidak, membayangkan kehidupan Tuhan seperti apa. Selalu memikirkan seperti itu, selalu pula tidak mengena, rasanya otak mau pecah bahkan hampir gila. Semasa kecil, Tuhan selalu menghukum langsung ketika saya punya logika pemikiran nyleneh. Lain halnya dengan kita yang sudah dewasa, jika kita punya logika pemikiran nyleneh, Tuhan tidak menghukum langsung, tetapi ditangguhkan dikemudian hari. Sebenarnya orang yang punya logika pemikiran seperti itu, Tuhan bisa menghukum seseorang lewat pemikiran itu sendiri.
Wallahu a’lam
Bekasi, 29 Maret 2009
Oleh
Aliyudin
0 comments:
Posting Komentar